Senin, 24 November 2008

Koil band

Category:Music
Genre: Hard Rock & Metal


"For promotional use only" saya senang membaca tulisan itu hehe...Promo kit dari Koil ini terbungkus dalam kemasan kotak DVD. Sampul depannya bertuliskan god.incorporated presentation dan di bawahnya terdapat lambang Koil. Dalam kotak ini terdapat dua buah CDR. Pertama promo CDV berisikan video-video Koil, yakni "Mendekati Surga", "Kita Dapat Diselamatkan", "Dosa ini Tak Akan Berhenti", "Hiburan Ringan Part Two". Sedangkan CD kedua berisi promo CD dengan lagu "Dosa ini Tak Akan Berhenti", "Mendekati Surga", "Lagu Hujan", "Hiburan Ringan Part One", "Hiburan Ringan Part Two", "Kita dapat diselamatkan", "Rasa Takut adalah Seni", "Dosa Hello Kitty Mix".Di dalamnya juga terdapat booklet berisi profil Koil dilatari foto-foto mereka saat di panggung. Sangat menyenangkan bisa melihat dan mendengar Koil lagi. Seperti nostalgia darah muda hahaha...Saya cukup lama menjadi penggemar mereka yang harus menunggu band asal Bandung ini beraksi kembali. Ternyata penantian saya baru terjawab sekarang ketika mereka merilis "Blacklight Shines On". Megaloblast menjadi perkenalan awal saya pada mereka. Saya tak mengerti (yah, mungkin tak peduli dengan terminologi indie saat itu. Saya hanya tahu musik mereka bagus. Ketika itu saya sedang menyukai Marilyn Manson, KMFDM, Schwein, Buck-Tick, Pierrot, X Japan, dan band visual kei Jepang. Saya cukup heran ada band yang berdandan ala gothic muncul. Apalagi ada /rif juga. Mungkin sedang tren pikir saya. Banyak pula band yang mendadak gothic walau musiknya tidak sejalan. Tapi, berbeda dengan Koil.Musik hingga imej mereka dalam videoklip yang saya baru saja saksikan seirama. Saya selalu menikmati video kreasi Cerahati yang menghadirkan warna-warna indah dan berbeda dari kebanyakan. Begitupula dengan keindahan videoklip Koil. Cerahati memberi kegilaan suasana saat Koil menjajah panggung legendaris zaman kejayaan underground Bandung. Venue yang selalu penuh dengan ribuan orang berdansa liar. Ah, saya rasa Anda pasti tahulah. Keunikan salju (yang hanya terjadi di Puncak Jaya) dirangkai warna-warna kelam dan dandanan sinting para personil Koil sungguh unik. Saya paling suka klip "Dosa ini Tak Akan Berhenti". Rambut Otong dililit dan wajahnya seperti dihiasi tusukan jarum. Wow, keren sekali itu yang mendandani! Ditambah potongan footage yang saling menimpa dengan warna yang memesona. Keren sekali Cerahati! Luv your works! Kalau CD-nya tak usah direview. Lagunya tak pernah basi untuk didengar ulang.
Awal mula terbentuknya Band ini:
Band underground dari Ujungberung memiliki prestasi yang tidak bisa dianggap enteng. Selain punya pasar di dalam negeri, lagu-lagu mereka juga pernah dirilis di luar negeri. Jasad band lagu-lagunya sempat dirilis di Amerika oleh sebuah label di Amerika. Sedangkan Forgotten albumnya dirilis di Jerman dan Eropa Timur. Adapun Burgerkill pernah mendapat penghargaan Anugerah Musik Indonesia 2004 dengan menyabet kategori Best Metal Production untuk albumnya ”Berkarat”. Album ketiga Burgerkill, ”Beyond Coma and Despair”, dinobatkan menjadi salah satu dari 150 album sepanjang masa di Indonesia versi majalah Rolling Stone. Bagi yang tidak mengikuti dunia musik metal, mari kita berkenalan dengan band-band tersebut. Burgerkill yang mengusung musik hardcore dibentuk awal tahun 1995 oleh Eben, Kimung, dan almarhum Ivan. Mereka adalah teman satu sekolah di SMA Negeri 1 Ujungberung. Sampai sekarang, personel lama yang masih ada di Burgerkill tinggal Eben. Sempat dikontrak label besar Sony Music Indonesia, belakangan Burgerkill meninggalkan Sony karena tidak ada kesesuaian. Album-album Burgerkill kini ditangani label rekaman Revolt! yang didirikan Eben. Sedangkan Jasad diawaki oleh Man, Ferly, Yuli, dan Dani. Selain bermusik, Dani, penabuh drum Jasad, membuka studio band kecil-kecilan di rumahnya. Dani juga memberi kursus drum di rumahnya. Forgotten didirikan tahun 1994 dan salah satu pendirinya adalah Addy Gembel. Sampai sekarang, Forgotten sudah mengeluarkan empat album yang diproduksi sendiri. Agar karyanya bisa dinikmati orang banyak, Addy Gembel mengaku malah bekerja sama dengan para pembajak compact disc (CD). ”Semakin banyak dibajak semakin bagus. Bagi saya, ide itu gratis,” kata Addy. Selain membajak lagunya sendiri, seperti band-band lain Addy juga memasang lagu-lagunya di situs web. Dari situ lagu-lagu Forgotten bisa dengan mudah diunduh (download) oleh siapa saja yang masuk ke situs web Forgotten. Hal sama dilakukan oleh Burgerkill, Jasad, dan band-band lain. Bicara soal band rock/metal di Bandung pasti tidak bisa lepas dari Koil. Band electro metal ini juga lahir dari komunitas independen di Bandung, namun bukan berasal dari Ujungberung. Koil yang berdiri tahun 1993 ini diawaki oleh Leon, Doni, Ibrahim, dan Otong. Perusahaan minuman keras Jack Daniel’s menggandeng Koil untuk dijadikan ikon produknya. Menurut Otong, Koil ketika itu membutuhkan biaya untuk mempromosikan albumnya. Sahabat Kalau disimak, band-band metal di Bandung rata-rata sudah eksis sejak belasan tahun. Selain bermain band, mereka juga bekerja sama membuka bisnis yang biasanya berlandaskan kepercayaan. Menurut Gustaf, seniman yang juga mengelola Commonroom Foundation, hal itu disebabkan karena hubungan antarpersonel band itu sudah terjalin sejak mereka masih remaja. ”Mereka punya semangat untuk maju bersama dengan teman masa kecil,” kata Gustaf. Personel Koil, misalnya, sudah berteman sejak mereka masih duduk di bangku SMP. Selain band, Otong dan Leon lalu membuka kantin di samping Distro God Incorporated, yang juga dimiliki oleh Otong. Leon yang drummer ternyata jago memasak mulai dari nasi goreng hingga ayam rica-rica. Persahabatan Addy dengan teman-temannya di Forgotten juga terjalin semenjak mereka SMP dan SMA. Demikian juga dengan Ameng dan Abah dari Disinffected. Perusahaan sablon Melted Print yang dijalankan Ameng dan Abah semua karyawannya adalah teman-teman mereka. Lapangan kerja yang dibuka Eben Burgerkill juga menampung teman-teman Eben di Ujungberung. Selain bermusik, Eben juga mengelola usaha sablon, dapur rekaman, studio musik, dan perusahaan periklanan.
Biography:....
  • Donnyantoro (Doni)Guitar, harp, violin, percussion, programming, effects.Date of BirthAugust 3, 1974InfluencesDavid Bowie, Pink Floyd, Black Sabbath, Sigue Sigue Sputnik
  • J.A. Verdijantoro (Otong)Vocals, guitar, bagpipesDate of BirthJune 24, 1972InfluencesPink Floyd, Rush, Sirkus Barock, Black Sabbath
  • Ibrahim Nasution (Imo)Drum, percussion, keyboard, digital programmingDate of BirthMarch 16, 1976InfluencesDavid Bowie, Pink Floyd, Pantera, Rammstein, Smashing Pumpkins
  • Leon RayDrums, percussion, keyboard, digital programmingDate of BirthApril 14, 1974InfluencesPink Floyd, Rush, Sirkus Barock, Black Sabbath

DISCOGRAPHY:...
• Mini-album "Demons From Nowhere" Sold 5,000 copies(OMU Records, 1994)
• Album "Koil"Sold 25,000 copies(Project Q, 1996)
• Single Dengekeun AingFrom "Indonesia Best Alternative"compilation(Target Pro & Aquarius, 1997)
• Single Tidak BerartiSampler from Ripple Magazine(Spills Records, 1999)
• Single Dosa (remix)From "Ticket To Ride" compilation(Spills Records, 2000)
• Mini-album "Caligula"Sold 45,000 copies(Apocalypse Rekords, 2001)
• Album "Megaloblast" Sold 55,000 copies (Alfa Records, 2002)
• Single Untuk Kemenangan KamiFrom "Viking" compilation(Viking Records, 2002)
• Singles Hiburan Ringan Part I andHiburan Ringan Part IIFrom "12:00 AM" soundtrack(Explosive Records, 2005)



0 komentar:

Template by : kendhin x-template.blogspot.com